Selasa, 21 Oktober 2014

#SeputarPSG2014 Hasil Praktek Kerja

HASIL PRAKTEK KERJA

1. Gambaran Umum Perusahaan
PT PLN (Persero) Area Pembangkit dan Penyalur Beban (AP2B) Cempaka adalah salah satu unit pelaksana dari PT PLN (Persero) Wilayah KSKT (Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah). Wilayah Operasi AP2B Sistem Kalselteng, dipasok oleh dua sektor Pembangkitan yaitu Sektor Barito dan Sektor Asam Asam serta beberapa Pembangkit Listrik Swasta yang di salurkan melalui 14 Gardu Induk. Daerah pengaturan yang dilayani meliputi lima PLN Area Pelayanan yaitu : Area Pelayanan Banjarmasin, Area Pelayanan Barabai, Area Pelayanan Kapuas, Area Pelayanan Palangkaraya dan Area Pelayanan Kotabaru. AP2B  Sistem Kalselteng memiliki unit-unit Transamisi dan Gardu Induk (Tragi) yang merupakan bagian dari organisasi AP2B.


Pembentukan Tragi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengefisienkan dan mengoptimalkan pelaksanaan proses bisinis dan pemeliharaan transmisi. Tragi dibentuk dari pengelompokkan ulang gardu induk yang berada di wilayah kerja AP2B Sistem Kalselteng. AP2B Sistem Kalselteng mempunyai Tiga Tragi yaitu Tragi Bandarmasih, Tragi Banjar dan Tragi Barabai. AP2B mengendalikan pengaturan Operasi :
1. Unit-unit pembangkit yang terinterkoneksi pada Sistem Kalselteng.
2. Gardu Induk 150 kV dan 70 kV.
3. Transmisi 150 kV dan 70 kV.

Tugas Pokok Area Penyaluran dan Pengatur Beban (AP2B) adalah sebagai berikut :
1. Melakukan fungsi pengatur dan penyaluran beban di sistem Kalimantan Selatan dan Tengah.
2. Merencanakan dan mengelola aset sistem transmisi termasuk segala fasilitas penunjang dalam 
        upaya memberikan layanan yang memuaskan pelanggan.
3. Merencanakan dan melaksanakan, pemeliharaan sistem transmisi.
4. Memberdayakan dan mengembangkan seluruh potensi sumber daya.

Tugas Bagian Area Penyaluran dan Pengatur Beban (AP2B) adalah sebagai berikut :
1. Bidang Operasi Sistem
Mengatur Operasi Pembangkit, Transmisi dan Gardu Induk sistem Kalimantan Selatan dan Tengah serta melaksanakan manajemen Operasi Sistem secara efisien dan ekonomis dengan memperhatikan mutu dan keandalan sistem.

2. Bidang Penyaluran
Mengelola dan mengkoordinasi pengoperasian dan pemeliharaan Gardu Induk dan Transmisi Sistem Kalimantan Selatan dan Tengah 70 kV dan 150 kV dengan memperhatikan mutu dan keandalan sistem.

3. Bidang SCADA dan Telekomunikasi
Bertanggung jawab atas pengelolaan dan pemeliharaan sistem SCADA dan Telekomunikasi yang mencakup sistem Master Station, Remote Terminal Unit, Power Line Carrier, Fiber Optik, Radio Base dan Radio Repeater serta peralatan pendukung lainnya.

4. Sumber Daya Manusia dan Administrasi
Bidang Administrasi bertanggung jawab atas pengelolaan kegiatan keuangan, akuntansi, kepegawaian, kesektariatan dan Logistik secara menyeluruh.

Kewenangan Area Pengatur Penyaluran Beban Banjarbaru adalah untuk melakukan proses switching dengan mengatur buka / tutup PMT pada posisi tegangan 150 kV, 70 kV dan 20 kV. Melakukan manajemen energi dengan mengatur pengoperasian unit pembangkit, mengendalikan frekuensi dan tegangan sistem serta menjaga aspek kualitas dan sistem ekonomi.

Disiplin kerja dalam kegiatan perkantoran sangat penting sebab dengan disiplin kerja dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja, dimana disiplin kerja tersebut tidak boleh dilanggar oleh setiap pegawai / karyawan. Adapun disiplin tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mengenal disiplin waktu untuk pegawai yang ditentukan oleh PT. PLN (Persero) Area Pengatur
    Penyaluran Beban Banjarbaru adalah:
    a. Jam Kerja hari Senin – Kamis : 08.00 – 17.00 wita
    b. Jam Istirahat hari Senin – Kamis : 12.30 – 13.30 wita
    c. Jam Kerja hari Jum’at : 07.00 – 17.00 wita
    d. Jam Istirahat hari Jum’at : 12.00 – 14.00 wita
2. Pakaian Kerja
    Dari hari senin sampai hari kamis menggunakan seragam dinas yang ditentukan oleh perusahaan
    sedangkan jum’at menggunakan pakaian sasirangan.
3. Absensi Pegawai
    Setiap karyawan yang akan memulai pekerjaan sebelumnya harus melakuan absensi sidik jari
    yang dilaksanakan setiap hari.

2. Pekerjaan Yang Di Lakukan
    Pada saat penulis melakukan kegiatan pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda di PT. PLN (Persero)
   Area Pembangkit dan Penyalur Beban Cempaka, Wilayah KSKT (Kalimantan Selatan dan
   Kalimantan Tengah) penulis melakukan kegiatan bersama pembimbing. Namun untuk lebih terarah
   penulis akan melaporkan suatu kegiatan yang berkaitan dengan laporan ini, yaitu mengenai
   installasi dan pemasangan kamera CCTV berbasis IP ke kantor-kantor PLN Gardu Induk yang ada
   di daerah Banjarmasin dan sekitarnya.

  Kegiatan ini dilakukan selama ±5 hari, dari tanggal 08 September 2014 hingga tanggal 12 September 2014.
Berikut lokasi kantor-kantor PLN Gardu Induk yang penulis kunjungi beserta waktu kegiatan :
 1. Kantor PLN Gardu Induk Daerah Mantuil (08/09/2014 – 09/09/2014).
 2. Kantor PLN Gardu Induk Daerah Trisakti (09/09/2014 – 10/09/2014).
 3. Kantor PLN Gardu Induk Daerah Rantau (11/09/2014).
 4. Kantor PLN Gardu Induk Daerah Ulin (12/09/2014).

Pemasangan ini bertujuan untuk melakukan pemantauan kinerja kerja para pegawai pada masing-masing kantor serta bertujuan untuk sebagai barang bukti apabila terjadi kecelakaan pada kerja, terjadinya tindak kejahatan, dan kegiatan-kegiatan lain yang tidak diinginkan. 

Untuk tiap kantor dilakukan pemasangan kamera CCTV sebanyak 3 kamera CCTV dengan lokasi atau arah yang berbeda. Ke 3 perangkat kamera CCTV tersebut diantaranya mengarah kepada :

1. Lokasi Operator GI



















2. Lokasi Panel 20 KV















3. Lokasi Trafo GI















3. Prosedur Pekerjaan
    1. Melakukan Crimping Pada Kabel Ethernet
        Crimping adalah proses dimana sebuah kabel jaringan di proses agar mampu
       menjadi sebuah kabel jaringan yang utuh atau sempurna, atau singkatnya crimping
       adalah cara membuat kabel jaringan. Langkah-langkah yang harus dilakukan
       pada saat Crimping sebuah kabel jaringan adalah :
       a. Mengupas kabel jaringan Ethernet selebar ± 2cm menggunakan Crimping Tool.
       b. Di dalam kabel tersebut terdapat 8 buah kabel dengan warna yang berbeda-beda,
           susun rapi kedelapan kabel tersebut menjadi kabel jenis Straight. Susunan kabel
           jenis Straight adalah :
           1) Oranye Putih.
           2) Oranye.
           3) Hijau Putih.
           4) Biru.
           5) Biru Putih.
           6) Hijau.
           7) Coklat Putih.
           8) Coklat.
       c. Setelah kabel tersusun, luruskan semua kabel yang kusut.
       d. Rapikan ujung kabel dengan memotong ujung kabel dengan crimping tool.
           Ini bertujuan agar semua ujung kabel rata dan dapat tersentuh ke bagian
           dalam Connector RJ-45.
      e.  Pastikan semua susunan kabel tersusun dengan benar, setelah itu hubungkan
           kabel ke connector RJ-45. Pastikan semua ujung kabel tersentuh ke dalam
           connector lalu jepit kepala connector menggunakan crimping tool.

  2. Installasi Pemasangan Kamera CCTV
    Setelah Crimping, installasi kamera CCTV berbasis IP di awali dengan
    memasang semua perangkat kamera pada lokasi yang telah ditentukan,
    kemudian memasang panel NVR yang digunakan sebagai media
    penyimpanan CCTV. Setelah semua perangkat kamera dan panel NVR
    terpasang maka dilakukan penarikan dan penyambungan  kabel Power
    dan kabel Ethernet dari perangkat kamera hingga ke Panel NVR lalu
    dari perangkat NVR hingga ke perangkat jaringan yang terhubung ke
    kantor PLN AP2B.
    Setelah semua terpasang, baru melakukan setting terhadap perangkat
    NVR agar bisa memonitori di kantor PLN AP2B. Disini tipe
    perangkat NVR yang penulis dan pembimbing gunakan adalah
    NVR AVTECH 0810. Langkah-langkah yang harus dilakukan
    untuk melakukan setting pada perangkat NVR AVTECH 0810 adalah :
    a. Hubungkan monitor HDMI ke perangkat NVR untuk melakukan setting.
    b. Pasang sebuah perangkat mouse ke perangkat NVR untuk mengatur
        cursor yang ada pada monitor HDMI. 
    c. Masuk ke menu ”Setting” dengan menenkan klik kanan pada mouse
        lalu masukkan Password default  yaitu “admin”.
    d. Masuk ke menu “System” dan pilih pilihan “Name Device”, lalu beri
        nama pada pilihan “NVR”. Pada tahap ini bertujuan untuk memberi atau
        mengubah nama pada perangkat NVR.
    e. Masuk ke menu “Network” untuk mengubah IP WAN perangkat NVR
        sesuai dengan IP yang  sudah ditentukan. Misal : 10.20.85.21 .
    f. Masuk ke menu “LAN” dan pastikan setting ke pilihan “AUTO”.
        Lalu lakukan Setting ke beberapa langkah seperti berikut  : 
        1) Setting IP LAN NVR sesuai dengan IP yang sudah ditentukan
             yaitu 192.168.21.10 .
        2) Setting IP Start menjadi 192.168.21.11 .
        3) Setting IP Until menjadi 192.168.21.20 .
    g. Setelah perangkat kamera terhubung pada perangkat NVR maka
        secara otomatis tampilan gambar akan terdeteksi pada perangkat
        NVR dan di tampilkan secara grafis ke monitor HDMI.
    h. Jika sudah terpasang dan terdeteksi, ubah setting pada menu “Camera”
        di pilihan “Forward Port” ke posisi “ON”. Ini bertujuan agar sistem
        CCTV bisa diakses dan di monitori dari kantor PLN AP2B.
     i. Setelah Installasi dan Pemasangan selesai, pastikan lokasi kantor
        Gardu Induk di tinggal dalam keadaan rapid an bersih.

3. Integrasi Perangkat NVR Ke Aplikasi CMS (Central Management System)
    Integrasi perangkat NVR ke aplikasi CMS (Central Management System)
    agar dapat memonitor semua perangkat kamera IP yang terpasang di
    kantor-kantor Gardu Induk daerah Banjarmasin dan sekitarnya.
    Langkah-langkahnya sebagai berikut :
    a. Pastikan ada Computer Desktop yang sudah terinstall aplikasi Video Viewer.
    b. Buka aplikasi, lalu tekan tombol di bagian kanan atas aplikasi yang bernama
        “Address Book”.
Tombol "Address Book:
     lalu akan muncul tampilan seperti ini.

     setelah itu tekan tombol di bagian bawahnya

        c. Setelah semua IP dan Port dimasukkan, pada kolom “User Name”
            dan “Password” masukkan Username Default yaitu “admin” dan
            masukkan Password Default yaitu “admin”.
       d. Untuk IP Address, gunakan Alamat IP perangkat NVR tetapi untuk
           Port nya gunakan IP Port perangkat kamera yang sudah di
           Forward oleh perangkat NVR. Biasanya mulai dari 81 sampai dengan 88.
       e. Isikan kolom “Comment” pada setiap perangkat kamera yang ditampilkan
           dengan nama lokasi perangkat kamera tersebut dipasang, misalkan pada
           lokasi operator diberi Comment “Operator”. Agar mudah mengetahui
           tampilan pada monitor.


4. Permasalahan Yang Di Hadapi
    Masalah yang penulis hadapi pada saat installasi dan pemasangan sangat
    banyak seperti gagal Crimping kabel Ethernet, namun penulis hanya
    menuliskan permasalahan yang menurut penulis perlu melakukan
    pembongkaran dan lain sebagainya. Masalah-masalah yang penulis hadapi di antara nya :

    1. Gangguan Pada Penyambungan dan Penarikan Kabel Ethernet
       Pada sebagian kantor PLN Gardu Induk salah satu diantaranya adalah
       kantor PLN Gardu Induk Mantuil. Penulis menghadapi masalah saat
      melakukan penyambungan kabel Ethernet ke perangkat jaringan yang
      terhubung ke kantor PLN AP2B. Disini semua kabel yang terhubung
      ke perangkat jaringan melewati bawah tanah. Para pegawai dikantor
      ini memasukkan dan menumpuk semua kabel melewati satu lobang yang
      lumayan kecil ukurannya. Karena semua kabel yang terhubung ke
      perangkat tersebut sudah tersusun sedemikian rupa dari awal perangkat jaringan itu
      terpasang.

  2. Kesalahan Pada Arah Sorot Kamera CCTV
      Masalah ini juga terjadi di kantor PLN Gardu Induk Mantuil. Penulis
      menghadapi masalah ini pada saat pemasangan perangkat kamera CCTV
     dimana arah sorot kamera CCTV yang terpasang tidak seperti yang
     penulis dan pembimbing harapkan. Contohnya pada kamera CCTV
     yang terpasang di lokasi Operator GI terlalu mengarah ke bawah dari
     tempat pegawai operator berada, pada kamera CCTV yang terpasang di
     lokasi Trafo GI terlalu mengarah ke atas dari tempat Trafo berada,
     serta kamera CCTV yang terpasang di lokasi Panel 20 KV terlalu mengarah
     ke kiri dan bawah dari tempat panel berada. Disini penyetingan arah perangkat
     kamera tidak bisa di setting secara otomatis lewat aplikasi komputer melainkan
     secara manual dengan cara membongkar ulang perangkat kamera.

Tampilan arah sorot kamera
  5. Pemecahan Masalah
     “Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya” yang berarti setiap ada masalah
       pasti ada pemecahannya. Disini penulis akan membeberkan solusi terhadap
       permasalah yang dihadapi pada bagian D, solusi terhadap permasalahan
       nya adalah sebagai berikut. :
       1. Gangguan Pada Penyambungan dan Penarikan Kabel Ethernet
           Disini penulis dan pembimbing terpaksa melakukan pembongkaran terhadap
           semua kabel yang sudah tersusun dan menyusun ulang susunan kabel
           tersebut seperti awal serta melakukan pengeboran pada lobang tersebut agar
           kabel Ethernet yang ingin dihubungkan dapat dimasukkan dan terhubung ke
           perangkat jaringan AP2B.
       2. Kesalahan Pada Arah Sorot Kamera CCTV
           Disini penulis dan pembimbing terpaksa melakukan pembongkaran ulang pada
           perangkat kamera, lalu melakukan setting ulang arah kamera dengan cara
           memutar perangkat hingga arah sorot kamera sesuai dengan arah yang
           sudah ditentukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads Inside Post